Minggu, 06 September 2020

Belajar Mengerti

 


Bismillahirrahmanirrahim 


Masuk tantangan komunikasi produktif hari ke empat. Weeken membuat kami mengalami aktivitas yang tidak biasa. Dalam artian bertemu dengan orang lain diluar weekdays. Apalagi pandemi ini memperkecil circle pertemuan kami dengan orang lain, cukup untuk keluarga saja. 


Anak-anak pun mengalami kelelahan fisik, juga emosi yang diluar weekdays. Sehingga sejujurnya dua hari ini saya bingung mau menuliskan kejadian yang mana. Saking seringnya tombol 'alarm' saya berbunyi. Ya rebutan, ya berantem, ya pundung, ya kesal karena tidak dimengerti. Tapi, saya pilih satu kejadian saja dengan teteh ila. 


Temuan saya hari ini:

Setelah main dari kemarin dengan sepupunya, siang tadi sepupunya harus pulang. Anak-anak saya kondisikan tidur siang. Setelah bangun, teteh ila meminta minum susu. Saya tawarkan, mau minum susu sapi atau susu kambing. Dia memilih susu sapi. Saya tanya lagi mau yang putih atau pink. Dia memilih putih. Lalu, saya berikan susu uht ukuran kecil. 


Saya tanya, "Teteh bisa buka sendiri susunya? "

"Iya", katanya. 

"Ila pintar ya, sudah besar. Sudah bisa minum susu sendiri"

Saya tinggal sebentar ke kamar, dia sudah siap minum susu. 

"Minum susunya disini aja, ga usah pakai gelas", katanya. 

"Iya", jawab saya. Kami duduk di lantai bersama. 


Setelah terdengar suara susu di dalam kotaknya habis, tiba-tiba ila merengek. "Kan harusnya minum susunya di gelas"

Saya bingung, "ila mau susunya dimasukin ke gelas. Coba umi pinjam dulu, itu susunya masih ada ga? "

Ternyata, susunya sudah habis dia minum. 

"Ga bisa, teh. Susunya sudah habis. Nanti malam aja ya sebelum tidur minum susu di gelasnya", ila tak boleh terlalu banyak minum susu, khususnya susu sapi. Karena ia intoleran lactosa. 

"Ga mauuuu!! Mau sekarang" katanya merengek sambil berurai air mata. 

"Kan tadi teteh yang bilang kalau susunya ga usah dimasukin gelas. Nanti lagi aja ya. Kalau ila kebanyakan minum susu nanti ila sakit perut"

"Aaa aah", rengeknya. 

Saya diamkan, sambil istighfar, olah nafas. 

"Ga boleh ya sayang. Nanti lagi minum susunya"

"Aaah.. Ila ga mau sama umi! " katanya marah. 

"Ya udah, umi sama baim aja ya" dan kebetulan ibrahim bangun. Saat dia mendekati saya, ila juga ikut mendekati saya. 


Saya elus-elus punggungnya sambil dzikir dalam hati. Dan tak lama, dia pun tenang. Alhamdulillah. 


Komunikasi produktif :

1. Saya menggunakan kalimat simple dan jelas. 

2. Saya tegas tapi tetap tenang. 

3. Saya menggunakan intonasi dan mimik muka yang tenang. 

4. Saya menawarkan solusi

5. Saya mengapresiasi tindakan positifnya


Tantangan :

Tetap tenang menghadapi anak kecil yang berubah-ubah keinginannya. 

Tetap tenang dan berpikir baik walau dalam keadaan lelah. 


Rencana besok :

Saya akan tetap melatih komunikasi produktif yang sudah dipraktikkan. Dan juga mencoba poin komunikasi produktif lainnya. 

#harike4

#tantangan15hari

#zona1komprod

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Bintang saya hari ini:

⭐⭐⭐⭐

Saya merasa cukup puas dengan komunikasi produktif saya hari ini. 


Semoga besok dan kedepannya bisa lebih banyak poin komunikasi produktif yang dipraktikkan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar