Selasa, 16 Juni 2020

Nay to Watch



Salam. Annyeong chingudeul. Walau saya termasuk yang suka nonton drakor atau filmnya. Ada beberapa jenis drama yang tak mau saya tonton. 

Kenapa? Saya memilih menonton sebagai salah satu me time. Seenggaknya waktu yang saya habiskan untuk menonton ini harus benar-benar bisa saya nikmati. Kalau bisa, mencharge semangat saya menjalani hari dan menghadapi kenyataan, eeaa.

Apa aja drama yang saya hindari? 


1. Drama beradegan dewasa

Sebagai pecinta drama romance comedy, saya suka cerita yang manis, yang uwwu kata anak jaman sekarang mah. Tapi, saya ga suka banget drama atau film yang 'berani'. Dalam artian, berani buka-bukaan, berani skinship berlebihan. Misalnya, drama yang trending kemarin, The World of The Married. Banyak sekali adegan dewasanya. 

Kenapa ga suka padahal kan saya juga sudah dewasa, sudah menikah pulak? Karena prinsip. Walau saya dan keluarga suka menonton, saya diajarkan tuk selektif dalam menonton. Termasuk mencoret drama atau film yang ada adegan dewasanya. Dan itu terbawa sampai sekarang. Disamping, ada prinsip agama juga yaa. Tak mau saya melanggar aturan agama hanya karena me time. Aturan apa? Menonton adegan private orang, melihat aurat orang. Nay nay nay. 

2. Drama tentang Serong

You are what you watch. Walau ga terlalu setuju dengan kalimat itu, saya setuju kalau tontonan akan sedikit banyaknya mempengaruhi penontonnya. Masuk ke dalam alam bawah sadarnya. Apalagi di dalam tontonan dicitra baikkan para pelaku kemaksiatan itu. Seolah benar, dan boleh maksiat yang mereka lakukan dengan alasan yang dideskripsikan dalam tayangan. Saya khawatir paham itu perlahan akan masuk dalam diri saya. Atau membuat jadi negatif thinking atau over thinking pada pasangan. Jadi, nay nay to drama perselingkuhan. 

3. Drama yang "Too Dark"

(Pinterest) 

Thriller, crime termasuk genre yang saya juga suka. Saya mengikuti 'My Mister' nya IU, saya juga mengikuti 'Mother' nya Lee Bo Young. Tapi, ga suka kalau sudah "too dark". Sama dengan alasan kenapa saya menghindari drama tentang perselingkuhan. Saya khawatir menonton drama atau film yang 'too dark' akan membangkitkan naluri buruk dalam diri saya. Atau saya menjadi seperti villain di drama. Hiiiy. Na'udzubillah min dzalik. Misalnya drama Strangers from Hell, film Sunk into Womb. Edisi sadar diri termasuk yang mudah dipengaruhi. 

4. Drama Hantu Seram

Walau sering menanamkan pada anak-anak kalau "Hantu itu ga ada", "Hantu itu bohongan". Tapi, honestly, saya termasuk orang yang borangan. Hohoho. Jadi, dari pada nonton terus bikin takut sendiri atau jadi parnoan. Atau malah ngundang jin mendekat. Lebih baik say dadah babay. Apalagi masih suka begadang sendirian. 

Tapi, lain cerita kalau drama atau filmnya memang punya riview yang Bagus banget. Atau hantunya garelis karasep, ga bikin takut. Kalau begini, lain cerita, sepertinya bisa saya tonton. Seperti drama 'Oh My Ghost' nya Park Bo Young dan Jo Jung Suk, atau 'Master Sun' nya So Ji Sub dan Gong Hyo Jin. Dua drama bertemakan hantu itu masih bisa saya tonton, walau saya skip skip dibagian hantu yang seram. Anggeur ya borangan. Daaan, nontonnya pun bareng-bareng, untuk mengurangi rasa takut tentunya. 

5. Drama bertema L9BT

Lesbian, Gay, Bisex, dan Transgender juga termasuk drama yang saya jauhi. Sependek pemaham saya yang miskin ilmu ini, L9BT dilarang oleh agama. Ia pun menular baik secara fisik kebiasaannya atau pun pemikirannya. Saya tak mau pemikiran, pemahaman bahkan perasaan saya cenderung pro pada aktivis dan aktivitas ini. Jadi, akan sama sekali saya lewat. Skip skip skip. Tonton yang lain sajaah. Masih banyak tontonan yang lain. 

Itulah 5 kategori yang saya hindari. Menonton boleh-boleh saja, tapi jangan lupa juga apa yang kita tonton akan dimintai pertanggungjawaban oleh Nya di hari akhir nanti. Be wise. 😊

Salam. 

Baca juga cerita drama yang ga akan ditonton teman-teman segeng gong saya di whatsapp grup Drakor dan Literasi. 

1. Manda

2. Ima

3. Kak Rijo


5.  Teh Deya


7. Mbak Asri



9. Dwi

10. DK



6 komentar:

  1. Memang jijik nonton drama yang banyak adegan dewasanya.
    Aku jadi berpikir, ini syutingnya serius diarahin sama sutradara?
    Jadi banyak orang liat doonk. hawuuuu~

    Memang secara gak sadar...tontonan itu menggambarkan gimana diri kita yaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa... Malu ih saya ngebayanginnya juga. Sama suami sendiri aja ga berani mersra mesra klau di depan keluarga. Ini ditonton banyakan. Hiiy

      Hapus
  2. sejak nonton drakor aku juga makin malas nonton serial Amerika yg mana makin permisif dan cenderung mempromosikan kehidupan LGBT, di drakor Itaewon class ada tokoh yg transgender tapi ga ada aneh2nya, dan pelajarannya masih cocok dengan hate the sin not the sinner jadi masih okelah buat diterusin kemaren nontonnya.

    BalasHapus
  3. Wah iya, yg dark emang g bagus buat ditonton, aku pun skip

    BalasHapus