Selasa, 09 Juni 2020

Ku Suka Drakor Genre...


Hidup kita sudah cukup rumit, penuh masalah, dan sedih, makanya saya pilih-pilih untuk genre drakor atau film sebagai tontonan hiburan.

Bukan cuma itu saja, saya termasuk yang baperan. Kalau menangis karena tontonan saya akan total menangis. Sampai mata bengkak seharian.

(Soompi) 

Kalau saya kesal atau marah karena tontonan, orang lain pun akan kena dampaknya. Astagfirullah. Saking begitu menghayatinya saya menonton.

Karena saya kenal karakter saya yang seperti ini. Saya akhirnya lebih memilih genre aman. Genre yang ga akan membuat mata saya bengkak. Kalau pun menangis, menangis karena tertawa terpingkal-pingkal. Genre yang ga akan membuat saya marah-marah, justru jadi tambah bahan untuk bercanda.

1. Genre Komedi

Genre komedi menempati urutan pertama saat saya akan menonton. Tapi, ga ada kan drama atau film yang pure komedi. Jadi, biasanya saya pilih drama romcom atau romance comedy, atau yang bertema keluarga atau persahabatan.

Beberapa drama yang membuat saya jatuh hati dan bisa teman-teman coba tonton:

Hospital Playlist

(Tumblar) 

Drama yang baru saja tamat, Hospital Playlist. Drama paket komplit yang isinya tentang persahabatan, keluarga, juga komedi. Dan akhirnya saya pun jadi salah satu fans nya dokter Ikjun. Dokter yang sangat akrab dengan anaknya. Sangat akrab dengan teman-temannya. Dan sering melakukan hal gila yang mengundang gelak tawa. Nut Job Ik Jun


Waikiki

(Pinterest) 

Drama ini sukses membuat saya tertawa di setiap episodenya. Ada saja kelucuan dan keanehan yang dibuat oleh para pemainnya. Ekspresinya pun patut diacungi jempol. Sampai dibuat seasons 2 nya. Walau saya baru menonton potongan season 2 nya saja, tapi saya ikut tertawa saat melihatnya. Hehe

Extraordinary You

(Soompi) 

Drama 'aneh' dengan jalan cerita yang baru untuk saya. Masuk ke genre fantasy juga. Tapi, yang membuat saya sangat tertarik untuk mengikuti drama ini. Sampai rela bangun pagi saat orang-orang masih terlelap, adalah karena ekspresi Eun Dan Oh. Ekspresif sekali. Saat dia bingung. Saat dia kepedean karena menyangka dirinya tokoh utama dalam cerita. Ekspresi dan aktingnya sungguh menarik saya untuk menontonnya dan menikmati drama ini tanpa skip. Daebak! Walau ratingnya tak begitu Bagus.

Dan masih banyak drama komedi lainnya. 

2. Genre Fantasy

Imajinasi, fantasy membebaskan cerita mengalir, walau tak masuk akal. Ya, karena fantasy. Sah-sah saja dong. Saya suka genre fantasy apalagi tema time travel. Kembali ke masa lalu, mengubah beberapa kejadian. Atau bahkan kembali ke masa sejarah.

(Pinterest) 

Seperti drama Go back couple, My familiar wife, yang kembali ke masa lalu untuk mengubah jalan cerita hidupnya. Atau scarlet heart ryeo, cerita tentang IU yang pergi ke jaman sejarah. Atau Faith, dokter yang diculik untuk menjadi 'dukun' di masa sejarah.

Entah kenapa, suka saja melihat cerita time travel seperti ini. Senang dengan momen pemainnya bisa memprediksi peristiwa. Senang dengan momen proses adaptasi para pemainnya di kehidupan yang ia datangi. Senang dengan ekspresi aneh dan bingung dengan kebiasaan yang dibawa oleh pemain dari masa sekarang ke masa yang ia datangi. Wow gtu.

3. Genre Sejarah (Sageuk)

Sageuk jadi list genre selanjutnya. Padahal isi ceritanya biasanya lebih rumit, penuh intrik kekuasaan, politik. Tapi, seru. Saya menikmati menonton Dae Jang Geum walau episodenya sangat panjang. Saya juga menikmati menonton Queen of Seondok. Walau isinya tentang revolusi, politik dan episodenya juga panjang, lebih dari 16 atau 24 episode.

Deokman and Bidam (Pinterest) 

Bahkan kini saya 'tersesat' ke drama sejarah Cina. Saya akan bahas bedanya drama sejarah Korea dan Cina ditulisan yang lain.

Tapi, yang membuat saya senang dengan sageuk salah satunya adalah pakaian. Saya senang sekali melihat pakaian di jaman kerajaan. Untuk saya, pakaian kerajaan membuat mereka terlihat lebih cantik, anggun untuk aktrisnya. Dan membuat para aktornya terlihat lebih gagah, maco gtu. Selain tentu, pakaian jaman kerajaan jauh lebih sopan dari pakaian jaman sekarang di Korea sana. Ups, sorry.

Terkadang, saya suka menjadikan pakaian mereka sebagai inspirasi untuk saya membuat gamis. Gamis ala handbok yang manis.

4. Genre Romance

Romance tak bisa dipisahkan dari drakor. Banyak yang halu dengan cerita drakor saking bagusnya pengemasan cerita sehingga seolah nyata padahal hanya sebatas layar kaca. Romance dalam drakor pun ada levelnya. Ada level full of romance, ada juga yang tak begitu fokus pada romance, ada yang hanya menjadikan romance sebagai selingan.

Untuk yang full romance, cerita akan berfokus pada kisah percintaan para tokoh utama dan pendukung. Diselingi dengan masalah atau konflik yang ada. Begitu pun dengan level di bawahnya, fokus percintaan akan berkurang tak sebanyak yang full romance. Para pemain dibuat sibuk mengurusi masalah yang ada, bukan kisah cintanya. Apalagi yang menjadikan romance hanya sebagai selingan. Seperti drakor Terus Behind Me, atau Ghost aka Phantom. Walau ada bumbu romancenya, tapi lebih banyak adegan para aktor yang sibuk menyelesaikan masalah.

(Pinterest) 

Banyak ternyata genre drakor yang saya sukai. Tapi, apapun genrenya, kita punya alasan masing-masing.

Kalau kamu tim nonton drakor genre apa nih?


6 komentar:

  1. Sebenarnya aku termasuk yang tergantung mood kalau nonton.
    Akhir-akhir ini, lagi seneng sama thriller euuii...
    Lagi malas liat yang manis-manis manjyah.

    BalasHapus
  2. Saya suka saeguk dan traveler time. Itu selalu punya kesana mendalam buat saya. Tapi kalau nonton romance ya, enggak apa-apa juga hehehe

    BalasHapus
  3. Aku sukanya yg genre medis, klo g yg macam cerita polisi dan detektif gt

    BalasHapus