Jumat, 31 Juli 2020

Nicehomework Wahana Istana Pasir


(Sumber gambar enlightenedescape)


Bismillah


Pra Bunda Sayang


Memulai perjalanan Bunda Sayang, saya diajak mengikuti program pra Bunda sayang terlebih dulu. Disini kami diminta untuk bersikap skeptis, berpikir kritis. Untuk apa? Untuk menyaring informasi yang datang, sebagaimana derasnya informasi yang masuk sekarang ini. Meletakkan standar 3 B, baik, benar dan bermanfaat untuk memilih dan memilah informasi. 


Kami lalu diminta untuk menyelami diri, melakukan perenungan untuk menemukan arti ibu profesional bagi diri sendiri. Karena setiap ibu berbeda, punya potensi yang berbeda, lingkungan yang berbeda, dan akan berbeda pula jenis profesional yang akan dihasilkan oleh setiap ibu. 


Strong Why


Menimbang pernyataan, "Mendidik tidak bisa mendadak". Saya bulatkan tekad untuk mengambil kesempatan mengikuti kelas Bunda Sayang yang lamanya berbulan-bulan, 15 bulan tepatnya. Dengan mengantongi ijin suami dan anak-anak juga tentunya. Dengan waktu belajar yang panjang, tentu perlu bekal agar tak tertinggal di tengah jalan. Karena seleksi alam itu pasti ada, semoga bukan saya atau kita salah satunya. Atau kalau bisa semoga semuanya bisa lulus mengikuti program sampai garis finish. Aamiin. 


Saya, kita, memiliki banyak peran, menjadi istri dan ibu, sekaligus anak bagi orangtua, juga hamba dari sang Pencipta. Peran yang berbarengan dengan kewajiban. Tentu akan stress jika menjalaninya tanpa rasa bahagia dan senang. Menemukan tombol yang menjadi bekal agar kita menjalani semua peran dengan bahagia itu tentu perlu ilmu. Dan ini menjadi salah satu alasan saya untuk ikut dalam kelas Bunda Sayang. Selain dalam rangka mencari lingkungan positif yang akan menyebarkan positif vibes untuk saya. 


Sand Castle dan makna Ibu Profesional


Pra bunda sayang mengibaratkan program Bunda Sayang sebagai wahana Istana Pasir. Untuk saya bisa membangun istana pasir, butuh pasir, air, peralatan membangun istana pasir. Setelah sebelumnya tentu saja merancang istana pasir itu sendiri. Istana pasir yang akan saya buat adalah analogi dari tujuan saya, menjadi ibu profesional.


Apa makna ibu profesional untuk saya? Bagi saya, ibu profesional adalah ibu yang MENIKMATI (enjoy), BAHAGIA (happy), BERSYUKUR (grateful) dalam menjalankan perannya di muka bumi sebagai seorang istri, ibu, juga hamba Allah. Hingga bisa bersegera mencari celah amal sholeh dalam setiap perannya dan melakukannya dengan optimal dan bermanfaat bagi yang lain. Sesuai dengan potensi yang Allah amanahkan. Inilah istana pasir saya yang insyaallah akan saya bangun selama 15 bulan ke depan dan seterusnya. 


Bahan dan peralatan yang saya butuhkan selama membuat istana pasir adalah analogi dari bekal mencari dan menerapkan ilmu, yakni kesungguhan, ketabahan, Ridho suami dan anak-anak, adab dalam mencari ilmu, fokus, segera menerapkan ilmu yang didapat dan istiqomah. 


Perjalanan Bunda Sayang


Perjalanan program bunda sayang versi saya



1. Start (luruskan niat, isi perbekalan, kantungi ijin dan Ridho suami juga anak-anak, buat kembali ceklis tujuan) 

2. Belajar

3. Bertumbuh dan berkembang dengan mengaplikasikan ilmu yang didapat

4. Evaluasi (oleh diri dan suami) 


Gambaran Ibu Profesional dalam Keluarga Menurut Saya


Seperti penulis. Ia yang menuliskan jalan cerita. Ia yang bisa mewarnai kisah ceritanya. Bisa diwarnai dengan gelak tawa, tangis air mata, atau fenomena haru lainnya yang bisa membawa emosi pembacanya. Kalau sang penulis berhenti di tengah jalan, ceritanya tak akan selesai. Ia harus berjuang untuk menyelesaikan tulisannya agar bisa berpengaruh bagi oranglain, tentunya bagi dirinya sendiri. 


Terima kasih. Semangat berjuang para wanita hebat. Semangat belajar menjadi mahasiswi Bunda Sayang batch 6. Semoga kita semua sampai di garis finish bersama. 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar